Rabu, 12 November 2014

Guru SD Juga Memanfaatkan TIK

Seorang guru harus selalu belajar untuk meningkatkan profesionalisme. Salah satu cara untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru adalah dengan menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada kesempatan ini penulis yang merupakan seorang guru Kelas IV di SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh ingin berbagi gagasan dan pengalaman dengan tema “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang proses mengajar” dan judul “Guru SD Juga Memanfaatkan TIK”.

Latar belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam menunjang pendidikan.Sistem informasi yang mencakup perencanaan, manajemen, sumber belajar, akses dan lainnya dalam pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa bantuan TIK.Pendidikan berbasis TIK merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas, kualitas, produktivitas, serta akses pendidikan (Ariesto, 2012:2).
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara. Teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan Teknologi baru juga mampu mengidentifikasi hasil belajar peserta didik yang spesifik.Selain itu, TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Menurut Rusman (2012:26), sama halnya dengan profesi lainnya, seorang pengajar memiliki lisensi sebagai bukti keprofesionalan dirinya. Seorang pengajar harus terus-menerus memperbarui kemampuannya untuk terus dapat mempertahankan lisensinya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Profesi sebagai guru di abad ke-21 hanya akan memiliki ruang sempit atau bahkan tidak ada tempat sama sekali untuk guru yang tidak serius mengembangkan dan menjalankan profesinya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk terus mengembangkan dirinya adalah dengan terus-menerus membaca jurnal-jurnal terbaru dunia pendidikan, mengakses isu-isu atau persoalan-persoalan terbaru dalan dunia pendidikan, atau bisa dengan melakukan diskusi-diskusi dengan tenaga pengajar lainnya.
Selain itu guru juga memiliki jenjang karir. Semakin guru itu ahli dan memiliki kemampuan yang tinggi ia akan menaiki jenjang kariernya. Ini dilihat dari bagaimana ia melaksanakan proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis, dan bagaimana melakukan inovasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang memanfaatkan TIK.

Pengertian TIK
Defenisi umum TIK adalah computer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual (Depdiknas, 2007).Sedangkan menurut UNESCO (2004) mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi.
Pemanfaatan TIK di Kelas IV
Definisi lain tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Maka definisi Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan dapat berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.

Pemanfaatan TIK dalam Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar peserta didiknya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat sejumlah kriteria yang harus dipenuhi dalam perumusan perencanaan pembelajaran pada pelaksanaan  kurikulum 2013. Pertama merancang kompetensi yang seimbang antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang hendak diwujudkan. Kejelasan kompetensi akan sangat membantu dalam merancang materi pelajaran, skenario penbelajaran, penilaian, maupun merencanakan media, alat , dan sumber belajar. Semua bermula dari penyelarasan Indikator Pencapaian yang harus selaras dengan Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Yang menjadi tantangan para guru dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif adalah bagaimana menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan ringkas, namun efektif dapat digunakan sebagai acuan yang mudah digunakan pelaksanaan pembelajaran.Untuk mempemudah kegiatan merencanakan pembelajaran pada kepala sekolah maupun pengawas dapat membantu guru-guru. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang memerlukan banyak petimbangan sering tidak mudah diwujudkan. Setidaknya ada sejumlah komponen yang perlu diperhatikan:
  1. Perumusan indikator pencapaian kompetensi meliputi  dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, Masing-masing dimensi memiliki kata kerja opersional yang berbeda.
  2. Dimensi pengetahuan perlu  merumuskan level kemampuan berpikir tinggi yang diwujudkan dalam akativitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi. Sekali pun para pendidik dapat memperoleh kata kerja opersional (KKO) dalam mendeskripsikan kemampan yang hendak diwujudkan sering tidak mudah.
  3. Pemilahan kemampuan menguasai pengetahuan pengetahuan terdapat unsur fakta, konsep, dan prosedur bahkan sampai metakognitif yang ditandai dengan kemampuan merumuskan pikiran yang memuat materi yang abstrak seperti dalam kegiatan perancangan program atau mewujudkan rancang bangun yang kompleks.
  4. Perumusan  indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan sebagai dampak langsung dari pembelajaran dan sikap sebagai dampak pengiring.
  5. Pengujian ketepatan rumusan indikator pencapaian kompetensi yang mencerminkan perilaku   yang spesifik sehingga dapat diukur dengan alat evaluasi.
  6. Tingkat kepastian bahwa indikator pencapaian kompetensi  meliputi aktivitas beraktivitas dan berkarya.

RPP Satu Tema
Dengan semakin banyak komponen yang harus dipertimbangkan akan menyebabkan proses pembuatan menjadi lebih lama. Oleh karena itu, para guru di SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh harus memanfaatkan TIK dalam perencanaan pembelajaran. Guru memanfaatkan program Microsoft Office untuk merancang perencanaan pembelajaran. Pengalaman penulis sendiri sebagai guru yang menerapkan kurikulum 2013, mustahil rasanya tidak memanfaatkan TIK dalam penyusunan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP).Hal ini dibuktikan dengan hasil RPP yang penulis susun di semester I tahun pelajaran 2014/2015 ini.Rata-rata halaman pada satu pembelajaran adalah 12 halaman.Sedangkan jumlah pembelajaran pada setiap subtema adalah 6 pembelajaran. Jumlah sub tema dalam satu tema adalah 3sub tema. Jumlah tema dalam satu semester adalah 4 tema.Jadi dalam satu semester jumlah rata-rata halaman untuk RPP adalah 880 halaman.Selain itu, pemanfaatan TIK juga dilakukan oleh guru ketika browsing di internet untuk mencari suatu contoh RPP yang dapat dijadikan perbandingan dalam pembuatan RPP.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru dikatakan wajib menguasai TIK dalam menyusun perencanaan pembelajaran.Selain itu sangat diperlukan sekali perhatian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru berupa pengadaan fasilitas dan gaji yang sesuai dengan tantangan guru pada saat ini.

Pemanfaatan TIK dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses : Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
  • menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
  • memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional daninternasional;
  • mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
  • menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
  • menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model, metode, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik terpadu , saintifik , problem based learning, dan penyingkapan (discovery), pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar alam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery / inquiry learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan.
Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan / penelitian (discovery / inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
  • seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
  • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
  • melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
  • menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Berdasarkan Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran di atas, TIK sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan kita dapat memanfaatkan TIK untuk menyiapkan peserta didik dan memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual. Dalam hal ini penggunaan multimedia berperan untuk kegiatan pendahuluan. Pada saat menyiapkan diri peserta didik dan memberi motivasi belajar peserta didik penulis menggunakan media pembelajaran presentasi atau menggunakan video motivasi agar peserta didik benar-benar siap mengikuti proses pembelajaran. Kesiapan peserta didik juga dapat dioptimalkan apabila seorang guru dapat membuka skemata siswa dengan menampilkan video atau presentasi yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Pemanfaatan TIK Pada Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model, metode, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Media pembelajaran berupa audio visual, mulitimedia, video dan media pembelajaran berbasis presentasi digunakan di Kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh. Video yang berhubungan dengan materi pembelajaran di unggah oleh guru di situs youtube. Untuk media audio visual, multimedia dan media pembelajaran berbasis presentasi kita bisa memanfaatkan program Microsoft power pointatau adobe flash. Pemanfaatan Microsoft power point diimplementasikan guru dalam membuat media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan pendekatan yang disarankan oleh kurikulum 2013.Pendekatan tematik terpadu , saintifik , problem based learning, dan penyingkapan (discovery), pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) bisa menjadi dasar seorang guru dalam menyusun media pembelajaran. Media audio visual, multimedia dan media pembelajaran berbasis presentasi disajikan di Kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh dengan bantuan infocus dan usb speaker.
Reward Kelas IV
Pemberian reward/  hadiah berupa sticker diaplikasikan oleh di Kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh. Reward berupa sticker di rancang oleh guru dengan memanfaatkan software pembuat gambar yang kemudian di cetak dengan printer di kertas sticker. Keberhasilan untuk menggunakan reward dalam proses pembelajaran mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi untuk merubah budaya belajar anak ke arah yang baik. Hal ini didasarkan pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik yaitu spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Dengan adanya pemberian reward, peserta didik dimotivasi agar dapat merubah budaya belajarnya ke arah yang baik. Pemberian reward ini dilakukan pada saat kegiatan penutup.
Pemberian Hadiah Untuk TOP Reward

Pemanfaatan TIK dalam Evaluasi Pembelajaran
Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Aspek penilaian sikap dilakukan dengan observasi, penilaian diri, penilaian antar teman atau penilaian teman sejawat, jurnal catatan guru atau jurnal pendidik.Aspek pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan dan penugasan.Sedangkan aspek penilaian keterampilan dilakukan dengan penilaian kinerja, penilaian projek dan penilaian portofolio.
Pemanfaatan TIK Dalam Membuat Format Penilaian
Pemanfaatan TIK dalam merancang evaluasi pembelajaran dilakukan pada saat membuat format penilaian. Format penilaian yang begitu banyak tidak mungkin dibuat secara manual. Pembuatan format penilian dapat memanfaatkan program Microsoft office. Setelah diketik dan dirancang oleh guru, format penilian yang begitu banyaknya dicetak di kertas yang kemudian akan diisi. 
Software Penilaian
Proses penilaian yang memanfaatkan TIK belum selesai begitu saja. Setelah seorang guru mengisi menilai hasil belajar peserta didik, guru memasukkan hasil belajar peserta didik ke dalam software penilian.Software penilian ini memudahkan guru dalam merekap nilai yang didapatkan. Mungkin akan terbayang oleh kita jika seorang guru menggunakan suatu yang manual pada saat ini. Kurikulum 2013 yang mewajibkan seorang guru menerapkan penilaian outentik, mendorong guru untuk memanfaatkan TIK secara maksimal. Kegiatan pemanfaatan TIK dalam penilaian telah diterapkan oleh guru di SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh.

Pemanfaatan TIK dalam Analisis Hasil Belajar
Analisis hasil belajar adalah langkah selanjutnya setelah guru melaksanakan evaluasi atau penilian. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. Analisis hasil belajar peserta didik meruapakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan guru untuk melihat sampai dimana kompetensi yang dikuasi peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik bukan hanya pada aspek pengetahuan, tapi pada kurikulum 2013 ini aspek sikap dan keterampilan juga dianalisis oleh guru.
Pemanfaatan TIK dalam analisis hasil belajar di kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh berupa penggunaan aplikasi analisis hasil belajar peserta didik. Aplikasi yang berbasis Microsoft excel ini digunakan oleh penulis dalam menganalisis kompetensi yang sudah dikuasai dan belum dikuasai peserta didik. Aplikasi analisis hasil belajar memudahkan guru untuk membuat kelengkapan administrasi kelas berupa laporan analisis hasil belajar. Aplikasi analisis ini mampu menganalisis hasil ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester peserta didik.Hasil analisis belajar peserta didik dapat di cetak untuk wali kelas dan menjadi evaluasi diri guru dalam melihat sampai dimana keberhasilan mengajar di kelas.
Pemanfaatan Aplikasi Analisis
Dari uraian di atas berdasarkan pengalaman penulis, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan TIK dapat diaplikasikan dalam pembuatan analisis hasil belajar peserta didik. Alangkah sibuknya seorang guru jika menganalisis hasil belajar tanpa memanfaatkan TIK. Hal ini dapat dilihat ketika seorang guru menganilis butir soal yang berdasarkan Kompetensi Dasar dan indikator soal yang begitu banyak dalam satu semester. Selain memakan waktu yang lama, tingkat keakuratan dalam menganalisis juga belum tentu optimal.

Pemanfaatan TIK dalam Penyusunan Raport
Penyusunan raport pada kurikulum 2013 sangat berbeda dengan penyusunan raport pada kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum sebelumnya hasil belajar peserta didik di dalam raport tertulis dalam bentuk angka. Sedangkan pada kurikulum 2013 hasil belajar peserta didik di dalam raport tertulis dalam bentuk deskripsi. Walaupun dalam bentuk deskripsi, tapi proses penilaian hasil belajar peserta didik yang muaranya adalah raport semester memakan waktu yang lama. Aspek-aspek penilaian yang diproses seorang guru meliputi sikap spiritual, sikap social, pengetahuan dan keterampilan disajikan seorang guru dalam bentuk deskripsi di raport.
Pemanfaatan Aplikasi Penyusunan Raport
Pengolahan hasil belajar peserta didik selama satu semester bukan merupakan hal yang mudah. Selain memakan waktu yang lama, konversi nilai menjadi suatu deskripsi juga membutuhkan analisa yang tinggi. SD No.001 /XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh memanfaatkan aplikasi penilaian raport untuk memudahkan seorang guru dalam pengisian raport.Pemanfaatan aplikasi pengisian raport tersebut adalah salah satu pemanfaatan TIK dalam penyusunan raport di sekolah.
Kepala Sekolah SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh mewadahi para guru-guru dengan diadakannya KKG sekolah. KKG yang dihadiri oleh guru-guru SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh dilakukan minimal seminggu sekali. Terlihat sekali antusias yang begitu besar dari kepala sekolah dan guru-guru pada saat mengikuti KKG pemanfaatan TIK tentang penggunaan aplikasi pengisian raport kurikulum 2013.
KKG Pemanfaatan TIK Untuk Pengisian Raport

Pemanfaatan TIK untuk Inovasi Pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat mendorong semua guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran yang telah diterapkan di kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh banyak memanfaatkan TIK. Pemanfaatan ini meliputi pembuatan media pembelajaran, kuis interaktif, blog guru, halaman facebook, administrasi kelas dan bimbingan kepada peserta didik tentang pembuatan blog peserta didik. Selain itu, media pembelajaran animasi juga dapat dibuat oleh guru dan dapat dipublikasikan di Youtube. Berikut salah satu media pembelajaran animasi yang diunggah penulis di Youtube:

Pembuatan media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK menggunakan berbagai software. Dari program Microsoft Powerpoint, Adobe Flash, Visual Basic, program editing gambar, dan program lain yang mendukung pembuatan media pembelajaran. Media pembelajaran berbasis TIK yang diterapkan di kelas IV menimbulkan perhatian peserta didik untuk belajar dengan konsentrasi.Peserta didik merasa tertarik dengan penggunaan media pembelajaran yang disajikan dengan infokus. Aspek audio visual yang disajikan guru memberi pengalaman pembelajaran interaktif bagi peserta didik.
Juara I Lomba Media Pembelajaran Presentasi
Pengalaman yang paling mengesankan bagi penulis adalah ketika mengikuti perlombaan pembuatan media pembelajaran berbasis presentasi pada Anugerah Ki Hajar Kota Sungai Penuh pada bulan Agustus 2014.Walupun pesertanya adalah guru dari seluruh jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA, tapi semangat seorang guru SD selalu hadir di dalam diri penulis. Dengan motivasi dari Kepala Sekolah dan para guru SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh, penulis sendiri yang merupakan guru kelas IV di SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh berhasil meraih juara I dalam perlombaan pembuatan media pembelajaran berbasis presentasi pada Anugerah Ki Hajar Kota Sungai Penuh pada bulan Agustus 2014. Suatu kebanggaan yang begitu besar seorang guru SD berhasil juara I menghadapi peserta lain yang merupakan guru yang berasal dari SMP dan SMA.
Pemanfaatan Kuis Interaktif
Kuis interaktif juga diterapkan di Kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh. Kuis yang didesain menggunakan powerpoint atau software pembuat kuis seperti quiz creator ini mempermudah seorang guru mengevaluasi sampai dimana keberhasilan peserta didik. Quiz ini bisa disajikan secara perorangan atau klasikal agar pembelajaran di kelas bisa lebih interaktif.  Manfaat yang diambil dari pembuatan kuis interaktif ini antara lain bagi seorang guru dapat meningkatkan inovasinya dengan tidak hanya menggunakan papan tulis atau kertas saja pada saat pemberian evaluasi tapi bisa disajikan dengan memanfatkan TIK. Sedangkan manfaat yang diperoleh bagi peserta didik adalah memberikan pengalaman yang baru dalam mengerjakan soal.
Blog Wali Kelas IV SD No.001/XI Kel. Pasar Sungai Penuh
Pembuatan blog guru untuk media kreatifitas Kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh juga merupakan salah satu cara pemanfaatan TIK. Blog dibuat di blogger yang merupakan fasilitas blog gratis yang bisa dimanfaatkan oleh para guru.Alamat blog penulis adalah http://kelaspakpris.blogspot.com/.Deskripsi blog yang memuat tentang media kreatifitas tertuang dari hasil karya dan berita kelas IV.Hasil karya peserta didik berupa gambar, cerpen, puisi, pantun, peta pikiran, hasil wawancara, berita, peribahasa dan karya peserta didik lainnya yang berhubungan dengan materi pelajaran atau sebuah karya kreatifitas peserta didik dipajang di blog penulis. Selama ini yang dirasakan oleh peserta didik penulis adalah rasa bangga pada diri peserta didik jika karyanya masuk dalam blog. Selain dilihat oleh peserta didik sendiri, orang tua juga dapat melihat karya anaknya dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Halaman Facebook Blog
Blog yang dibuat penulis juga terdapat fans page facebook. Fans page facebook ini dihubungkan dengan blog sehingga posting terbaru akan otomatis terhubung oleh Fans Page. Alasan penulis menggunakan facebook karena peserta didik dan orang tua peserta didik banyak yang memakai jejaring social ini.Dalam hal ini pemanfaatan TIK berupa jejaring social berperan penting dalam memperkenalkan suatu blog dan tempat berbagi antara rekan guru, orang tua dan peserta didik.
Dalam penyusunan administrasi di kelas IV SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh  penulis juga memanfatkan TIK. Pemanfaatan TIK ini berupa pembuatan struktur organisasi Kelas IV, daftar piket, denah tempat duduk, daftar pelajaran, dan administrasi kelas lainnya dengan printout yang dijilid guru untuk kelengkapan di kelas. Pemanfaatan TIK dalam administrasi kelas memudahkan guru untuk membuat suatu administrasi yang tersusun rapi dan lengkap. Dalam hal ini seorang guru memanfaatkan program Microsoft Office dalam membuat seluruh komponen administrasi kelas. Dapat dibayangkan akan memakan waktu yang lama sekali jika seorang guru menggunakan cara yang manual dalam pembuatan administrasi kelas.
Pemanfaatan TIK Untuk Administrasi Kelas
Penulis adalah guru SD yang masih banyak belajar tentang pemanfaatan TIK, tapi penulis sangat ingin sekali peseta didiknya menjadi seorang perhatian dengan pemanfaatan TIK dan penggunaannya untuk hal positif. Bimbingan kepada peserta didik tentang pembuatan blog peserta didik yang sederhana dilakukan oleh penulis. Bimbingan berupa cara membuat blog dan pengelolaan blog diberikan kepada peserta didik. Alhasil peserta didik sudah bisa membuat blog sederhana dengan alamat http://habibiefurqan.blogspot.com/ yang digunakan untuk berkreatifitas dan berbagi dalam dunia pendidikan. Selain untuk media kreatifitas, peserta didik yang telah memanfatkan blog juga akan merasakan hal positif dari penggunaan internet. Internet bukan hanya digunakan untuk bermain saja, tapi peserta didik bisa mengaplikasikan hobi dan rasa ingin tahunya dengan hal yang positif.
Blog Peserta Didik

Kesimpulan dan saran
Dari pembahasan di atas yang berasal dari gagasan dan pengalaman penulis, maka dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus memanfatkan TIK dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis, dan inovasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Kelima kegiatan tersebut adalah suatu system yang menunjang proses pembelajaran. Manfaat yang di peroleh guru dalam memanfaatkan TIK antara lain untuk menghemat waktu, memudahkan guru, bermanfaat bagi guru, peserta didik dan orang tua dan selalu belajar agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat.
Saran penulis sendiri sebagai guru muda Kelas IV Sekolah Dasar di SD SD No.001/XI Kelurahan Pasar Sungai Penuh adalah pemerintah harus lebih memperhatikan pemanfaatan TIK di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar. Perhatian tersebut berupa kelengkapan fasilitas yang berhubungan dengan TIK di sekolah.Selain fasilitas, guru-guru juga harus diberikan pelatihan TIK secara berkesinambungan.Saran kepada seluruh guru di Indonesia khususnya guru Sekolah Dasar dan kepada diri penulis sendiri adalah seorang guru harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang perkembangan teknologi.  Perkembangan teknologi menghasilkan manfaat yang begitu besar dalam dunia pendidikan salah satunya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang proses mengajar.

Daftar Rujukan
Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas, 2007. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

0 komentar:

Posting Komentar